Warta

PBNU: Tangkap Pimpinan Al-Qiyadah!

Sabtu, 27 Oktober 2007 | 09:51 WIB

Gresik, NU Online
Sikap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terhadap aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah cukup jelas dan tegas. Pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia itu mendesak kepada pemerintah agar segara menangkap pimpinan Al-Qiyadah Al-Islamiyah, karena telah menyebarkan pemahaman Islam yang salah dan sesat.

"Kami menolak (Al-Qiyadah Al-Islamiyah, Red) dan kami minta supaya pemerintah menindak. Bila dibiarkan, akan meresahkan umat. Sampel orang yang mengaku nabi, tangkap dia!" tegas Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi usai memberikan ceramah dalam Haul Sunan Perapen Desa Kelangonan, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur, Sabtu (27/10)<>

Hasyim yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jatim, itu juga meminta pemerintah tidak ragu memberangus aliran aliran yang mengajarkan pemahaman Ruhul Qudus tersebut. “Kalau ragu, pemerintah akan rugi sendiri. Berarti tidak memberi langkah yang memenuhi amanat umat Islam yang mendominasi di Indonesia," ujarnya.

Menurut Hasyim, sikap NU terhadap aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah itu sudah jelas bahwa aliran tersebut sesat. Karena mengakui ada nabi lagi setelah Nabi Muhammad SAW. Padahal, jelas-jelas ditegaskan bahwa Nabi Muhammad adalah menjadi nabi penutup.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan, daerah-daerah yang menjadi basis NU merupakan bidikan aliran sesat. Namun, tambahnya, NU tidak perlu melakukan gerakan massa untuk mendesak pemerintah memberangusnya. Justru dia menilai wajar, bila kantong NU menjadi sasaran bidik aliran sesat. Sebab, jumlah anggota organisasi Islam yang terbanyak di Indonesia adalah NU.

"Pengaruh apapun, kalau dia pada grassroot, dia pasti bersentuhan dengan NU," tukas dia. Hanya untuk mempersempit gerak Al-Qiyadah Al-Islamiyah, pihaknya, akan selalu mengingatkan terus. "Bukan hanya masalah sesatnya aliran, tapi juga ektrimis dan juga politik teroris. Semuanya itu harus diingatkan juga," tambah mantan Ketua Pengurus Wilayah NU Jatim itu.

Sementara, Ketua Pengurus Cabang NU Kabupaten Gresik, Husnul Khuluq, menegaskan bahwa dia mendukung upaya yang dilakukan polisi untuk segera mengamankan para pengikut Al-Qiyadah Al-Islamiyah di Gresik. Supaya tidak meresahkan masyarakat.

"Kami minta kepada warga Nahdliyin (sebutan untuk warga NU) supaya kembali ke Ahlussunah Wal Jamaah. Dengan kembali ke ajaran tersebut, kami yakin mereka tidak akan mudah terpengaruh," tegas Khuluq yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik saat mendapingi Hasyim. (okz/sbh)