Perlu Common Platform Untuk Bangun Negara
NU Online · Rabu, 25 April 2007 | 02:50 WIB
Jakarta, NU Online
Sekretaris Jenderal Gerakan Pemuda (GP) Ansor A Malik Haramain menyatakan, untuk membangun negara dibutuhkan platform yang disepakati dan ditaati bersama.
Dengan demikian, kata Malik di sela-sela syukuran hari lahir (Harlah) GP Ansor ke-73 di Jakarta, Selasa, seluruh elemen bangsa memiliki arah dan tujuan yang sama.
<>"Kalau bisa begini maka upaya mengatasi berbagai persoalan bangsa bisa lebih mudah. Apalagi jika kepentingan nasional lebih diutamakan daripada kepentingan golongan, kelompok dan partai," katanya.
Di usianya yang ke-73 tahun, kata Malik, GP Ansor akan semakin memperkokoh empat komitmen yang selama ini dipegang, yakni komitmen kebangsaan, keislaman, keumatan dan kepemudaan.
Dalam hal kebangsaan, kata Malik, sikap GP Ansor sudah sangat jelas yakni menganggap NKRI sebagai bentuk final negara ini. Apalagi GP Ansor yang lahir 24 April 1934 telah terlibat aktif di dalam pendirian dan mempertahankan eksistensi negara ini.
Sebagaimana organisasi "induknya", NU, komitmen keislaman GP Ansor adalah mempertahankan Islam Ahlussunnah wal jamaah serta mengembangkan Islam inklusif yang menghargai pluralisme dan toleran.
Komitmen itu antara lain diwujudkan melalui kerjasama pemuda lintas agama serta terlibat aktif dalam pengamanan hari besar agama yang tidak terbatas pada hari besar Islam saja.
Di bidang keumatan, GP Ansor berupaya turut melakukan pemberdayaan sosial serta mendorong kuatnya ekonomi kecil dan menengah bekerjasama dengan jaringan yang mereka miliki.
Di bidang ini GP Ansor terlibat aktif dalam kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat seperti turut membantu korban bencana melalui program Taruna Siaga Bencana, serta terlibat dalam gerakan penghijauan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan.
"Kalau di bidang kepemudaan GP Ansor berkomitmen mempersiapkan generasi muda untuk mengisi pembangunan, membina kaderr-kader muda untuk berkontribusi terhadap bangsa, dan ikut mendorong regenerasi kepemimpinan nasional," katanya.
Secara nasional, GP Ansor yang dipimpin Saifullah Yusuf yang juga Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal saat ini memiliki kepengurusan di 33 wilayah di tingkat propinsi dan 417 kepengurusan cabang di kabupaten/kota. Struktur GP Ansor juga menyentuh hingga tingkat kelurahan/perdesaan. (ant/mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua