Program “NU Peduli,” dari NU untuk Ummat

Jakarta, NU Online
Program “NU Peduli” merupakan rangkaian dari program harlah ke 82 NU yang merupakan aksi peduli sosial untuk melakukan perbaikan sarana umum termasuk masjid dan musholla, santunan kepada fakir miskin dan anak terlantar, pelayanan kesehatan, dan perbaikan lingkungan yang dilaksanakan secara nasional.

“Ini semacam aksi peduli sosial yang dilakukan NU untuk masyarakat. Dari NU untuk ummat dari tingkat pusat sampai tingkat ranting,” kata H. Anas Taher, sekretaris panitia Harlah kepada NU Online, Kamis (3/12).

Anas berharap agar seluruh tingkatan kepengurusan NU terlibat dalam aksi ini dengan memiliki salah satu bentuk kegiatan berupa perbaikan sarana umum, pelayanan kesehatan, lingkungan yang dilaksanakan sesuai kondisi masing-masing. “Masing-masing harus mengorganisir warga NU untuk diajak melakukan kerja sosial,” katanya.

Beberapa daerah yang saat ini terkena bencana bahkan hanya diberi tugas untuk mendistribusikan bantuan karena masyarakat memang sangat membutuhkan uluran tangan fihak lain.

Untuk PBNU, Anas yang juga salah satu wakil sekjen ini menjelaskan bahwa kegiatan yang akan digelar adalah pemberian layanan kesehatan berupa operasi katarak gratis dan pengobatan gratis serta penanaman 2.5 juta pohon

“Kita memberikan operasi katarak gratis kepada 82 orang sesuai dengan jumlah tahun usia NU,” katanya.

Rencananya, kegiatan ini akan diselenggarakan di Muara Baru Penjariangan Jakarta Utara. “Tetapi tidak semuanya ditempatkan di satu titik, sebagian besar diselenggarakan di RS Mata Aini karena fasilitas lebih memadai, pasien lebih nyaman dan dokter sudah siap,” tandasnya.

Untuk pengobatan gratis kepada masyarakat umum, akan diselenggarakan di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat yang nantinya dikoordinasikan oleh Lembaga Pelayanan Kesehatan (LPK NU).

Dijelaskannya penanaman pohon secara simbolis akan dilaksanakan bersamaan dengan seremoni operasi katarak. Namun saat ini 2.5 juta bibit pohon sudah disebar ke berbagai daerah.
 
“Penyelenggarakan NU peduli disesuaikan dengan situasi, kondisi atau kemampuan cabang masing-masing. Lampung misalnya, menyelenggarakan pengobatan gratis ala alternatif bukan medis, ya monggo,” tuturnya. (mkf)