Rencana Impor Garam Resahkan Petani Garam Cirebon
NU Online · Senin, 31 Januari 2005 | 11:42 WIB
Jakarta, NU Online
Rencana pemerintah pusat membuka kembali keran impor garam membuat resah sejumlah petani garam di Cirebon, Jawa Barat.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon H.M. Achsanudin Adi, harga garam lokal akan hancur (jatuh), karena stok di pasar akan melimpah begitu keran impor itu dibuka kembali.
<>Karena itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan melayangkan surat penolakan renncana impor tersebut ke pemerintah pusat dalam waktu dekat. “Masuknya kembali garam impor akan merusak stabilitas harga. Kami sudah menganggap harga garam sekarang cukup kondunsif dan bisa diterima para petani,” kata Achsanudin di Cirebon hari ini.
Menurut dia, saat ini persediaan garam lokl, khususnya di Kabupaten Cirebon, cukup banyak yaitu sekitar 25-30 ribu ton yang tersimpan di gudang-gudang milik petani di sentra produksi garam seperti di Rawaurip, Pangarengan, Kanci, dan Losari.
Sementara itu, salah seorang petani garam di Kabupaten Losari, Turmuji (32 tahun) saat ditemui Tempo menyatakan keresahannya. “Kalau sampai garam impor masuk lagi, kami yakin garam kami tidak akan laku dan akan menumpuk sia-sia,” katanya.
Harga garam lokal pun, menurut Turmuji, sudah bisa dipastikan akan turun drastis dibandingkan dengan harga saat ini yang mencapai Rp 120-150 per kilogram. Karena itu, dia meminta pemerintah tidak mengimpor garam, karena dia yakin kebutuhan garam dapat dipenuhi oleh petani garam lokal. (Dul)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua