Santunan Janda Pahlawan Warnai Kirab Resolusi Jihad
NU Online · Rabu, 23 November 2011 | 09:16 WIB
Pekalongan, NU Online
Pemberian santunan kepada janda pahlawan di Kota Pekalongan mewarnai acara serah terima panji panji kirab resolusi jihad yang Selasa kemarin (22/11) tiba di Kota Pekalongan.
Penyerahan kepada lima janda pahlawan sebagai bentuk kepedulian dan perhatian Nahdlatul Ulama terhadap jasa jasa para pahlawan yang berjuang tanpa pamrih. Meski tidak besar nilai bantuannya, akan tetapi bentuk perhatian dan ucapan terima kasih yang tulus atas perjuangannya membela ibu pertiwi hingga titik darah penghabisan.<>
Rombongan kirab resolusi jihad yang dikawal 10 kendaraan inti saat memasuki Kota Pekalongan disambut dengan pasukan berbaris dari Banser, Corp Barisan Pelajar (CBP) IPNU, Korp Kepanduan Putri (KKP) IPPNU, ratusan pelajar, marching band pelajar hingga pasukan egrang serta ribuan masyarakat Pekalongan dan sekitarnya.
Dua ratus meter sebelum memasuki Gedung Aswaja, rombongan kirab resolusi jihad harus berjalan pelan yang dikawal Satlantas Polres Pekalongan Kota  dan tepat pukul 14.00 wib sampai di tempat penyerahan bendera merah putih, bendera NU dan bendera toriqoh dan disambut oleh Wakil Walikota Pekalongan H Alf Arslan Junaid, Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan H Asif Qolbihi, para ulama dan kiai serta ratusan tamu undangan.
Koordinator kirab wilayah Jawa Tengah, Abdul Kadir Karding mengatakan, resolusi jihad yang diproklamirkan oleh para kiai besar Nahdlatul Ulama tanggal 22 Nopember 1945 begitu sangat berpengaruh para semangat juang rakyat Indonesia yang saat itu sedang dalam proses mempertahankan kemerdekaannya dari tentara sekutu.
Dikatakan, dengan adanya resolusi jihad inilah terjadi pertempuran sengit melawan tentara sekutu di Surabaya yang kini ditetpkan sebagai hari Pahlawan.
Semangat para pejuang inilah menurut Kadir yang ingin ditumbuhkan kembali jiwa para pemuda Indonesia saat ini melalui kirab Resolusi Jihad.
"Ini saat yang tepat untuk kita mengingat kembali jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk keutuhan NKRI dan mengimplementasikan dalam tindakan yang bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia tercinta," ujarnya.
Hasyim Fahmi koordinator serah terima kirab wilayah Pekalongan mengaku bangga bahwa gagasan dan ide penyelenggaraan kirab muncul dari Kota Pekalongan, yakni dari Rais Am Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabaroh An Nahdliyyah Habib Muhammad Luthfy bin Ali bin Hasyim bin Yahya.
Menurut Hasyim, Habib Luthfy merasa prihatin atas kondisi generasi muda saat ini yang mulai lupa akan sejarah yang telah ditorehkan para ulama, dan kirab resolusi jihad sebagai upaya agar perjuangan para kiai NU di masa lalu tidak dilupakan oleh generasi mendatang.Â
Â
Redaktur     : Syaifullah Amin
Kontributor : Abdul Muiz
Terpopuler
1
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
2
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
3
Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI, Ketum PBNU Ajak Bangsa Teguhkan Persatuan
4
Kiai Miftach Jelaskan Anjuran Berserah Diri saat Alami Kesulitan
5
Tali Asih untuk Veteran, Cara LAZISNU Sidoarjo Peduli Pejuang Bangsa
6
Gerakan Wakaf untuk Pendidikan Islam, Langkah Strategis Wujudkan Kemandirian Perguruan Tinggi
Terkini
Lihat Semua