Nasional

Yenny Wahid: Pendekatan Militeristik Harus Dihentikan

Sabtu, 14 September 2019 | 17:00 WIB

Yenny Wahid: Pendekatan Militeristik Harus Dihentikan

Zanuba Arifah Chafsoh alias Yenny Wahid saat menerima pemuda asal Papua di kediaman Ciganjur, Jakarta, Jumat (13/9) (Foto: Abdullah Nuri)

Jakarta, NU Online
Pendekatan militeristik penyelesaian berbagai persoalan, harus dihentikan. Bukan hanya di Papua, tetapi juga di seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah tidak boleh terus-menerus mengirim pasukan dengan alasan pertimbangan keamanan. Sebaliknya, pemerintah harus melakukan pendekatan dengan cara lain.
 
Zanuba Arifah Chafsoh yang biasa disapa Yenny Wahid menegaskan hal itu saat menerima para tamu pemuda dan mahasiswa asal Papua di Ciganjur, Jakarta, Jumat (13/9).
 
Menurut Yenny, pemerintah mestinya lebih banyak mendengarkan suara dari rakyat Papua, bukan hanya bertindak berdasarkan kepentingan elit saja.  

Lebih dari itu, Yenny berharap dapat tercipta poros ketiga sebagai solusi bagi riil bagi perjuangan Papua. "Jadi bukan hanya yang sini ngotot begini, yang situ ngotot begitu. Bila terus saling ngotot maka tak akan ada solusi," kata Yenny.

Menurut Yenny poros ketiga inilah yang bisa menawarkan solusi konkret bagi perdamaian di Papua. Dan, bila ada yang menginisiasi poros ketiga ini, dirinya bersama keluarga siap mendukung. 

"Saya berharap Teman-teman Papua inilah yang bisa menawarkan solusi jalan tengah atau the third way. Saya siap mendukung bersama keluarga dan teman-teman," tutur Yenny.
 
Lebih lanjut, Yenny menjelaskan bahwa perjuangan rakyat Papua mungkin masih akan panjang. Tetapi perjuangan yang paling mungkin adalah perjuangan memajukan masyarakat Papua agar mampu bersaing secara sejajar dengan masyarakat Indonesia lainnya. 
 
"Orang Papua bisa sukses di mana saja seluruh wilayah Indonesia. Orang Papua bisa menjadi Gubernur Jakarta, Jawa Tengah, atau Presiden Indonesia. Ini dijamin oleh konstitusi," terang Yenny.
 
Pewarta: Syaifullah Amin
Editor: Kendi Setiawan