Daerah

Garap Generasi Milenial, Instruktur dan Pelatih IPNU-IPPNU Perlu Ciptakan Inovasi  

Selasa, 21 Juli 2020 | 09:00 WIB

Garap Generasi Milenial, Instruktur dan Pelatih IPNU-IPPNU Perlu Ciptakan Inovasi  

Kegiatan follow up IPNU-IPPNU Kabupaten Tegal (Foto: NU Online/Nurkhasan)

Tegal, NU Online

Tantangan kaderisasi di era milenial semakin berat. Oleh karena itu, para instruktur dan pelatih Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama  (IPPNU) harus mampu menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pengkaderan.

 

"Alumni Latihan Instruktur (Latin) dan dan Latihan Pelatih (Latpel) diharapkan mampu mengawal kaderisasi dan menciptakan ide-ide baru untuk kemajuan organisasi. Apalagi di era milenial, perlu inovasi baru untuk menggarap generasi milenial," kata Ketua PC IPPNU Kabupaten Tegal, Jawa Tengah Rina Sugiarti.

 

Hal itu dikatakan saat mengisi kegiatan follow up bersama Alumni Latihan Instruktur (Latin) dan dan Latihan Pelatih (Latpel), Sabtu (18/7) malam di Bukit Pelangi Semedo Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal.

 

Menurut Rina, kaderisasi di era sekarang membutuhkan formula baru yang lebih relevan dengan keadaan pelajar zaman now. Terlebih, tantangan menggarap generasi milenial tidaklah mudah. "Ciptakan Formula-formula yang paling efektif untuk kaderisasi IPNU dan IPPNU di  Kabupaten Tegal, tentunya dengan tetap memperhatikan aturan organisasi," tandasnya.

 

 

Ketua PC IPNU Kabupaten Tegal Fuad Abdul Baqi Amasy berharap, kader instruktur dan pelatih mampu mengawal jalannya pengkaderan formal Pelajar NU baik Makesta maupun Lakmud.

 

Selain itu, instruktur dan pelatih harus memiliki jiwa loyalitas dan integritas yang tinggi sehingga mampu istiqamah dalam bertugas dan menghasilkan kader IPNU-IPPNU Kabupaten Tegal yang berkualitas.

 

"Instruktur dan pelatih harus menjadi kader yang bertanggung jawab. Karena, mengkader bukan hanya mengantarkan sebatas mendapat sertifikat kader, tapi bagaimana kader tersebut memiliki jiwa militansi dan loyalitas yang tinggi terhadap ikatannya," tegasnya.

 

Ketua Bidang Kaderisasi PC IPNU Kabupaten Tegal Syarif Hidayatullah menambahkan, kaderisasi adalah ruhnya organisasi. Tanpa kaderisasi, sebuah organisasi tidak akan berjalan sesuai dengan semestinya. Maka perlu adanya pengawalan kaderisasi IPNU-IPPNU di semua tingkatan khususnya di Kabupaten Tegal.

 

"Kita harus tegas dan serius dalam menangani kaderisasi demi mutu dan keberlangsungan organisasi ke depan," imbuhnya. 

 

Ketua Bidang Kaderisasi PC IPPNU Kabupaten Tegal Devi Ratna S kepada NU Online Senin (20/7) menuturkan, follow up alumni Latihan Instruktur (Latin) dan Latihan Pelatih (Latpel) PC IPNU IPPNU Kabupaten Tegal diikuti 14 kader dengan mengusung tema 'Merawat Solidaritas Kaderisasi di Masa Pandemi'.

 

"Kegiatan bertujuan untuk mendongkrak semangat (ghirah) kader-kader alumni Latin dan Latpel setelah kurang lebih 3 bulan tidak ada aktivitas/free dikarenakan pandemi covid-19. Acara juga sekaligus pengarahan tugas kader kerja nyata (KKN) di arena pendidikan formal IPNU-IPPNU yaitu Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) dan Latihan Kader Muda (Lakmud)," pungkasnya. 

 

Kontributor: Nurkhasan
Editor: Abdul Muiz