Daerah

Mahasiswa Diharap Berperan Cegah Perdagangan Manusia

Jumat, 14 Desember 2018 | 10:00 WIB

Temanggung, NU Online
Bekerja di luar negeri bukanlah  pilihan ideal. Bagaimanapun, hujan emas di negeri orang masih lebih baik hujan batu di negeri sendiri. Artinya,  semahal apapun bayaran bekerja  di luar ngeri, masih lebih enak bekerja di negeri sendiri meskipun bayarannya murah. Hal  tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Bidang Advokasi Warga LDNU Jember, Moch Kholili saat menjadi pemateri dalam  Pelatihan Advokasi Perindungan Anak dan Pekerja Migran di kampus  STAINU, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (13/12).

Menurutnya, kemiskinan, rendahnya pendidikan, keterbatasan peluang kerja  merupakan problematika usang  yang selalu memicu banjirnya  pekerja  Indonesia untuk mengadu nasib di negeri orang. Meskipun kenyataannya cukup banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang hanya bisa gigit jari karena apa yang diharapkan jauh dari realita, bahkan tak jarang mereka jadi korban perdangangan manusia.

“Walaupun demikian, pekerja kita (PMI) tidak berkurang,” ujarnya.

Oleh karena itu, Kholili  berharap agar  civitas akademika mahasiswa  STAINU Temanggung dan warga NU ikut beperan  dalam mencegah terjadinya tindak pidana perdagangan manusia yang kerap menimpa PMI.  Salah satu caranya adalah memberikan edukasi, bimbingan  bagi warga, dan atau terlibat dalam advokasi kebijakaan baik di level kabupaten maupun desa.

“Banyak jalan untuk mencegah  tindak pidana perdagangan manusia. Yang penting kita punya niat dan usaha nyata. Itu harus kita lakukan karena warga menunggu peran kita,” lanjutnya (Red: Aryudi AR).