Daerah

Naik Turun Tangga Jembatan Darurat, Demi Tetap Sekolah

Jumat, 26 Mei 2017 | 13:47 WIB

Jombang, NU Online 
Meski bercucuran keringat, Bustomi (7) warga Dusun Gondang Legi Desa Gondang Manis Kecamatan Bandarkedungmulyo Jombang masih terlihat bersemangat. Bersama teman sejawatnya, siswa kelas II SDN Gondang Manis ini terpaksa harus naik turun tangga dan melewati jembatan darurat penyeberangan sungai, agar tetap bisa sampai di sekolah.

Tangga dan jembatan darurat yang terbuat dari bambu menjadi satu satunya jalan alternatif untuk bisa sampai di tempat belajar yakni SDN I  Gondang Manis, hal ini setelah jembatan permanen yang melintas di atas sungai Konto di Desa Gondang Manis yang menghubungkan dusun Gondanglegi dan Dusun Gondang Manis ambrol diterjang derasnya air beberapa bulan lalu. “Dulu lewat jembatan yang ambrol itu, kalau airnya tinggi dan deras terpaksa harus memutar jauh,” ujarnya sambil menunjuk puing-puing jembatan yang ambrol. 

Setiap pagi dan siang, puluhan siswa SDN dan MI dari Dusun Gondanglegi terpaksa harus berkeringat naik turun tangga yang tingginya tidak kurang lima meter, mencapai dasar sungai. Kemudian menyeberang dan naik tangga lagi untuk bisa sampai di seberang sungai. ”Sudah biasa, setiap pagi naik turun tangga dan melewati jembatan menyeberang sungai,” imbuh lelaki kecil dengan baju putih dan celana merah seragam khas SD.

Kepala Dusun Gondanglegi Desa Gondang Manis Bandarkedungmulyo, Sukiat mengatakan ada sebanyak 40 warganya yang sekolah di SDN dan juga Madrasah di Gondang Manis. Karena sekolah itu satu-satunya yang terdekat.”Setelah jembatan ambrol, pas air deras dan debit tinggi seringkali kita antar-jemput dengan kendaraan umum dan jalannya memutar cukup jauh,"  bebernya.

Dikatakan Sukiat, untuk antar-jemput bagi masyarat desa sudah lazim, yang terpenting anak-anak bisa tetap sekolah. Namun yang cukup merepotkan adalah antar jemput bagi siswa TK. “Karena yang sekolah tidak hanya anak-anak, orang tuanya ikut sekolah juga. Dan dari dusun sini ada 18 anak yang sekolah TK di seberang sana,” imbuhnya. 

Baik Bustomi maupun Kadus Sukiat berharap pemerintah segera membangun jembatan permanen yang berada di Dusun Gondang Legi Desa Gondang Manis tersebut, agar jembatan yang merupakan satu-satunya jalur transportasi untuk ke sekolah dan ke kantor Desa Gondang Manis serta transportasi ekonomi warga bisa kembali normal. ”Kalau tidak ada jembatan, warga harus berputar cukup jauh hanya untuk bisa sampai ke sekolah atau ke kantor desa,” pungkasnya. (Muslim Abdurrahman)