Daerah

Perdagangan Manusia Harus Jadi Musuh Bersama

Selasa, 11 Desember 2018 | 06:30 WIB

Blitar, NU Online
NU harus ikut ambil bagian dalam meningkatkan kesadaran warga terhadap bahaya perdagangan manusia. Sebab, perdagangan manusia yang kerap terjadi dengan  memanfaatkan kelemahan tenaga kerja wanita (TKW) itu, sepertinya tak pernah surut.

Demikian  diungkapkan Wakil Ketua Bidang Advokasi Warga PC LDNU Kabupaten Jember, Moch. Kholili saat menjadi nara sumber dalam Capacity Building Tokoh Pendamping Warga Desa di Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (10/12).

Menurutnya, perdagangan manusia harus dilawan karena bertentangan dengan HAM di samping merupakan mandat Munas Alim Ulama Tahun 2006 di Surabaya.

“Perdagangan manusia sangat tidak bermoral, dan karenanya harus menjadi musuh bersama,” tukasnya.

Dalam pengamatannya, korban perdagangan manusia justru banyak mendera warga NU. Ini bisa dimaklumi lantaran warga NU adalah mayoritas.  Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan mereka terhadap segala bentuk jebakan perdagangan manusia, sangat penting.

“Minimal mereka bisa melindungi dirinya sendiri,” jelasnya.

Kholili menambahkan, menghalangi wanita untuk bekerja demi menghindari perdagangan manusia tanpa memberikan solusi pekerjaan, tidak elok.  Maka yang paling mungkin adalah meningkatkan kesadaran sekaligus kapasitas kemampuan keterampilan calon TKW, agar mereka  bisa menjaga  diri, atau beralih profesi.

“Bekerja di luar negeri sebenarnya adalah pilihan pahit, tapi tetap dilakukan karena desakan ekonomi,” tukas pria yang seringkali menjadi pendamping korban perdagangan manusia itu (Red: Aryudi AR).