Menindaklanjuti aspirasi tersebut, pemerintah desa (pemdes) segera menyediakan sebuah ruangan khusus untuk mengisolasi.
“Saya perintahkan, segera isolasi para korban Corona itu,” ujar sang kepala desa.
“Siap Pak Kades,” tanggap salah satu ajudannya yang mengerahkan beberapa relawan medis untuk melakukan isolasi.
Setelah beberapa saat, sang ajudan melaporkan bahwa pasien suspect Covid-19 itu sudah berhasil diisolasi.
“Lapor Pak Kades, para pasien sudah kami solasi,” kata ajudan didengar sekilas oleh Kades.
Karena tidak percaya begitu saja, dengan perlindungan lengkap yang melekat di badannya, sang Kades memeriksa hasil isolasi yang dipimpin ajudannya itu.
“Ini pasien diapain?” tanya Kades kaget melihat badan para pasien penuh dengan lakban (solasi).
“Disolasi, Pak,” kata ajudan.
“Diisolasi, ndul..., bukan disolasi,” ucap Kades gemes. (Fathoni)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua