Kala itu di sebuah sekolah sedang ada kegaduhan yang menyebabkan terganggungnya aktivitas belajar siswa.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Pak Tarno langsung menelusuri sesiapa dalang keributan. Ia menemukan pelakunya, yaitu Saprol.
“Kenapa kamu bikin keributan di sekolah?” tanya Pak Tarno kepada Saprol.
“Saya dianggap terlalu banyak komentar pak,” jawab Saprol.
"Kamu terlalu banyak bicara sih," kata Pak Tarno.
"Soal itu sudah jadi tradisi keluarga saya, Pak".
"Apa maksudmu?" tanya Pak Tarno.
"Pak, kakek saya orator ulung, ayah saya seorang juru bicara,” jawab Saprol.
"Bagaimana dengan ibumu?"
"Dia seorang perempuan,” seloroh Saprol. (Fathoni)
Terpopuler
1
Gus Baha Jelaskan Alasan Mukjizat Nabi Muhammad Tak Seperti Nabi Sebelumnya
2
Harlah Ke-95, LP Ma’arif NU akan Wujudkan Visi Pendidikan Bereputasi Internasional
3
Khutbah Jumat: Keistimewaan Umat Nabi Muhammad
4
Kemenag Umumkan Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024 Malam Ini, Berikut Cara Ceknya
5
Khutbah Jumat: Meraih Berkah dan Syafaat dengan Shalawat
6
Gelar Munas, Sako Pramuka Resmi Berganti Nama Jadi Pandu Ma'arif NU
Terkini
Lihat Semua