Internasional

Dipenjara, Napi Taliban Malah Sandera Petugas dan Ambil Alih Kantor Polisi

Selasa, 20 Desember 2022 | 16:30 WIB

Dipenjara, Napi Taliban Malah Sandera Petugas dan Ambil Alih Kantor Polisi

Ilustrasi. Napi Taliban Malah Sandera Petugas dan Ambil Alih Kantor Polisi pada Ahad (18/12/2022).

Jakarta, NU Online
Lebih dari 30 anggota kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) menyandera beberapa petugas kepolisian di Bannu, Pakistan setelah membebaskan diri dari tahanan dan mengambil alih kantor polisi, pada Ahad (18/12/2022).

 

Juru Bicara Pemerintah Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Muhammad Ali Saif, dalam pernyataannya menyebut kelompok tersebut sebelumnya ditangkap atas dugaan melakukan aktivitas terorisme.

 

“Selama interogasi, beberapa dari mereka merebut senjata dari polisi dan kemudian menyandera seluruh staf,” terangnya, seperti dilansir dari Al Arabiya, Selasa (20/12/2022).

 

Tak hanya melakukan perlawan terhadap personel polisi, mereka juga menuntut diberikan akses dan fasilitas perjalanan yang aman ke Afghanistan. Kelompok tersebut baru akan membebaskan sandera jika telah sampai di perbatasan Pakistan-Afghanistan.

 

“Mereka ingin kami memberi mereka jalan yang aman melalui rute darat atau udara. Mereka ingin membawa semua sandera dan membebaskan mereka nanti di perbatasan Afghanistan atau di dalam Afghanistan,” ujar Pejabat Senior Pemerintah Bannu yang enggan disebut namanya.

 

TTP mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut dan menuntut otoritas setempat memberikan akses yang aman ke daerah perbatasan. TTP menyebut permintaan itu telah dilayangkan pihak berwenang Pakistan, tetapi belum mendapat respons “positif”.

 

"Jika tidak, seluruh tanggung jawab atas situasi ini ada pada militer," kata TTP dalam sebuah pernyataan.

 

Sebuah video yang diposting ke media sosial, yang dikonfirmasi oleh pejabat pemerintah berasal dari tempat kejadian, menunjukkan sekelompok pria bersenjata dengan janggut panjang. Para penyandera mengancam akan membunuh petugas jika jalan aman mereka tidak diatur. Pihaknya mengatakan mereka memiliki setidaknya delapan sandera, termasuk staf polisi dan militer.

 

Seperti diketahui, TTP muncul pada tahun 2007 dan melakukan gelombang kekerasan yang mengerikan di Pakistan yang berakhir dengan tindakan keras militer dari tahun 2014.

 

Serangan kian meningkat sejak Taliban Afghanistan menguasai Kabul tahun 2021. Sebagian besar aksi penyerangan menargetkan pasukan keamanan. kelompok TTP tidak secara langsung berkaitan dengan Taliban Afghanistan. Kendati demikian, ideologi yang mereka anut serupa.

 

Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi