Kesehatan

Virus Mpox di Indonesia: Belum Ada yang Positif, Baru Suspek, Tetap Lakukan Pencegahan

Rabu, 11 September 2024 | 14:00 WIB

Virus Mpox di Indonesia: Belum Ada yang Positif, Baru Suspek, Tetap Lakukan Pencegahan

Ketua Umum Lembaga Akreditasi Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan Indonesia (LAMFI), dr Muhammad Makky Zamzami. (Foto: dok. LK PBNU)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Lembaga Akreditasi Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan Indonesia (LAMFI), dr Muhammad Makky Zamzami menanggapi penyebaran kasus virus Mpox di Indonesia. Menurut dia, kasus di Indonesia belum terlihat signifikan karena belum ada yang dinyatakan positif, baru suspek atau tersangka Mpox.


“Per tanggal 9 September 2024, Kemenkes mengumumkan di Indonesia belum ada yang positif, baru suspek atau baru tersangka mpox dan belum tersangka positif,” ujar Ketua Umum Lembaga Akreditasi Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan Indonesia (LAMFI), Makky Zamzami kepada NU Online pada Selasa (10/9/2024).


Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI menyampaikan bahwa di Indonesia menemukan suspek sebanyak 116 tetapi semua negatif. Rincian pada DKI Jakarta terdapat 45 suspek, Jawa Barat terdapat 17 suspek, Banten terdapat 12 suspek, Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat 6 suspek, Sulawesi Selatan terdapat 4 suspek, Kalimantan Selatan terdapat 4 suspek, Papua terdapat 3 suspek, NTB terdapat 3 suspek, Jawa Timur terdapat 3 suspek, Sumatera Selatan terdapat 3 suspek, Jawa Tengah terdapat 2 suspek, Sumatera Utara terdapat 2 suspek, Kalimantan Utara terdapat 2 suspek, Kalimantan Timur terdapat 2 suspek, Kepulauan Riau terdapat 2 suspek, Kalimantan Barat terdapat 1 suspek, Bangka Belitung terdapat 1 suspek
NTT terdapat 1 suspek, Sumatera Barat terdapat 1 suspek, Bali terdapat 1 suspek, dan Kalimantan Tengah terdapat 1 suspek.


Makky yang juga pernah menjabat Ketua Satgas Covid PBNU ini menjelaskan, kata suspek yang memiliki arti baru tersangka penyakit mpox dan hasilnya belum positif (setelah penderita melakukan uji laboratorium).


“Di Indonesia ini belum ada yang positif, jadi masyarakat tidak perlu panik dengan virus mpox tetapi tetap lakukan pencegahan virus tersebut,” ujarnya.


Pencegahan penyebaran penyakit mpox dapat dilakukan dengan menjaga jarak dengan penderita penyakit mpox secara langsung, seperti kontak tatap muka, kulit ke kulit, termasuk kontak seksual, serta tidak menyentuh barang-barang penderita.


Namun, jika tertular atau merasa berkontak langsung dengan penderita, dapat memantau selama 21 hari sejak terakhir kontak, batasi kontak dengan orang lain atau isolasi diri sampai menemukan gejalanya negatif atau positif, kemudian hubungi layanan Kesehatan terdekat, dan lakukan pemeriksaan lab serta medis sampai sembuh.


Makky juga mengingatkan untuk menjaga Kesehatan dan kekebalan tubuh supaya terhindar dari virus mpox.


“Mpox itu penyakit yang cukup lama dan membutuhkan kekebalan imun yang tinggi tetapi jika kita dapat mencegahnya dengan memastikan badan selalu sehat, olahraga rutin, makan makanan yang bergizi, dan istirahat yang cukup,” ucap Makky yang juga pengurus Lembaga Kesehatan PBNU.


Virus Mpox atau sebelumnya dikenal dengan monkeypox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox atau berasal dari virus zoonosis, ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, penyakit ini dapat menular dari manusia ke manusia.

 

Pada 28 November 2022, organisasi Kesehatan dunia atau WHO mengumumkan pergantian nama Monkeypox menjadi Mpox, pergantian tersebut bertujuan menghindari rasisme dan stigmatisasi.