Nasional

Gus Baha' Ingatkan Pentingnya Ngaji Ushul Fiqih Untuk Maknai Al Qur'an

Senin, 15 Agustus 2022 | 07:00 WIB

Gus Baha' Ingatkan Pentingnya Ngaji Ushul Fiqih Untuk Maknai Al Qur'an

KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha') dalam sebuah pengajian. (Foto: YouTube NU Online)

Jakarta, NU Online
Maraknya orang memaknai Al-Qur'an dengan hanya sepenggal makna yang tersurat menjadikan kekeliruan yang fatal. Rais Syuriyah Pimpinan Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha') memberikan pandangannya terhadap pentingnya mempelajari ilmu Ushul Fiqh.


“Ushul Fiqh merupakan perangkat untuk mempelajari Tafsir, contohnya di Al-Qur'an menjelaskan dilarang untuk mengumpulkan dua perempuan kakak dan adik untuk dinikahi satu orang. Padahal yang dimaksud oleh Allah swt adalah tidak hanya perempuan kakak-adik, tetapi mengumpulkan dua orang yang ada mahramnya," papar Gus Baha' dalam tayangan YouTube NU Online pada Ahad (14/8/2022).


Pada tayangan bertema Pentingnya Ngaji Ushul Fiqh Sampai Khatam itu, Gus Baha' mengatakan jika seandainya ada yang membuat gerakan kembali ke Al-Qur'an padahal di Al-Qur'an hanya mengharamkan perempuan kakak beradik dan bukan seluruh mahramnya maka akan menjadi bahaya.


Menurut Gus Baha' begitu juga dengan permasalahan anak tiri. Di dalam Al-Qur'an yang dimaksud anak tiri tidak boleh dinikahi tidak hanya yang tinggal serumah. Anak tiri yang tinggal serumah ataupun tidak kalau ibunya sudah dikumpuli maka tetap tidak boleh dinikahi.


“Seandainya tidak mengetahui betul maknanya, tapi berkata ‘menurut saya’ atau ‘menurut perasaan saya’ maka sama saja memesan tiket ke neraka. Apalagi orang yang sudah mendapat penghormatan, nama, dan panggung itu sangat berbahaya,” tuturnya.


Gus Baha' menegaskan bahwa Islam adalah menurut Rasulullah Muhammad saw, bukan menurut seseorang. Oleh karena itu, penting untuk mengaji dengan penjelasan fiqih dan ushul fiqh, supaya mengetahui kalau memaknai Al-Qur'an dapat sesuai.


Pada kesempatan yang sama Gus Baha' juga berpesan, jika memiliki anak atau cucu maka harus didoakan agar menjadi orang yang baik. Karena status seseorang juga tergantung pada anak dan cucu-cucu.


“Sayyid Abdullah dicari-cari orang karena mempunyai anak Nabi Muhammad saw. Mbah Zubair dicari-cari karena memiliki seorang anak alim yaitu mbah Maimun," pungkasnya.


Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori