Nasional

Pengakuan Wapres KH Ma'ruf Amin Usai Divaksin Covid-19

Rabu, 17 Februari 2021 | 08:35 WIB

Pengakuan Wapres KH Ma'ruf Amin Usai Divaksin Covid-19

Wapres RI, KH Ma'ruf Amin saat menerima vaksin Covid-19 dosis pertama jenis Sinovac untuk lansia. (Foto: BPMI Setpres)

Jakarta, NU Online

Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma’ruf Amin mengaku tidak merasakan efek samping setelah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama, di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Rabu (17/2) pagi tadi. Karena itu, ia kemudian mengajak masyarakat agar dapat melakukan vaksinasi sebagai upaya bersama menghadapi pandemi Covid-19. 


“Alhamdulillah saya sudah divaksin. Tidak sakit, tidak ada rasa pusing, biasa-biasa saja. Oleh karena itu, saya ajak semua yang usianya sudah cukup lanjut untuk melakukan vaksin. Ini insya Allah tidak menimbulkan efek apa-apa,” ajak Wapres dalam keterangan pers yang diterima NU Online, Rabu sore. 


Lebih jauh, Kiai Ma’ruf mengungkapkan bahwa untuk mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) maka dibutuhkan setidaknya 70 persen pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat Indonesia. Dengan demikian, wajib hukumnya bagi seluruh masyarakat untuk divaksin.


“Menjaga dari pada penyakit itu hukumnya wajib. Itu fardu kifayah. Artinya, kalau belum tercapai itu (herd immunity) dia belum hilang kewajibannya. Karena itu, saya mengajak semua untuk bersama-sama supaya kita kebal menghadapi Covid-19. Insyaallah, bangsa kita aman dan terbebas dari bahaya Covid-19,” tutur Wapres.


Sementara itu, dokter Dwi Edi Wahono dari Tim Dokter Kepresidenan yang menyuntikkan vaksin Covid-19 untuk Wapres mengaku bangga, meskipun sempat merasa grogi. Ia pun turut mendoakan agar Kiai Ma’ruf dapat diberikan kesehatan, sehingga mampu melaksanakan tanggung jawab pekerjaannya dengan baik.


“(Saya) agak grogi. Tapi saya bangga sekali bisa dipercaya untuk melayani bapak (Wapres) melakukan vaksinasi. Apalagi ini kelompok lansia yang sangat rentan dengan infeksi virus dan harus kita lindungi bersama,” ucap dr Dwi.


“Semoga Bapak selalu sehat dalam menjalankan tugas pokok, tanggung jawab, dan fungsinya sehari-hari,” harapnya.


Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkapkan, vaksinasi untuk kaum lansia merupakan program strategis sebagai bentuk perlindungan kepada masyarakat usia rentan.


“Di samping para tenaga kesehatan, dokter, dan perawat, memberikan vaksin kepada lansia berarti melindungi kelompok yang relatif rentan terhadap Covid-19. Wapres adalah satu kelompok lansia dengan usia di atas 70 tahun dan telah memberikan contoh kepada kita semua untuk bersedia divaksin,” ungkap Doni.


Sebelumnya, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa tahap vaksinasi kepada lansia merupakan target pemerintah setelah melakukan vaksinasi kepada tenaga kesehatan. Budi memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Wapres yang telah bersedia untuk divaksin dan dapat menjadi contoh bagi para lansia Indonesia.


“Pak Wapres memberikan contoh yang sangat baik dari para lansia Indonesia. Mudah-mudahan bisa diikuti oleh para senior-senior kita di seluruh Indonesia. Sekali lagi, terima kasih Pak Wapres semoga sehat selalu,” ujar Budi.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad