Rais Syuriyah PBNU ke IPNU-IPPNU: Jangan Tinggalkan Pesantren dan Kiai
NU Online · Sabtu, 22 Desember 2018 | 15:00 WIB
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Mustofa Aqil Siroj berpesan kepada anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) agar tidak menjauhi pesantren dan para kiai.
“Rekan dan rekanita IPNU-IPPNU jangan lupakan pesantren, jangan lupakan kiai, kalau megawe (bekerja) secara fisik gak kuat, tapi kalau wiridan (kuat),” kata Kiai Mustofa saat memberikan tausiyah pada rangkaian pembukaan Kongres XIX IPNU dan XVIII IPPNU di Pesantren KHAS Kempek Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (22/12).
Dihadapan ribuan peserta kongres, Kiai Mustofa mengemukakan bahwa para kiai mempunyai perhatian yang tinggi kepada masyarakat. Di antara buktinya, setiap malam, para kiai berdoa untuk kebaikan masyarakat.
“Kiai kalau malam mempunyai kewajiban mendoakan umat. Ini yang tidak dimiliki oleh kita. Kalau kita ikut kiai, lumayan, kita (gak rajin), tapi ada yang mendoakan (yaitu kiai),” ucapnya.
Kiai yang juga Pengasuh Pesantren KHAS Kempek ini pun berharap anggota IPNU-IPPNU ke depan lebih aktif menjalin silaturrahim kepada alumni dan kiai.
“Semoga pimpinan-pimpinan IPNU-IPPNU mendatang bisa memandang mana yang maslahat dan manfaat dengan sering berkonsultasi dengan senior, mantan, dan terutama kiai-kiai,” harapnya.
Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua LPBU PBNU H Royandi Haical, Presidium Majelis Alumni IPNU H Zainut Tauhid Sa’adi, dan Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani. (Husni Sahal/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua