Nasional

Sejauh Mana Presiden Mendatang Harus Sejalan dengan Presiden Jokowi? Berikut Surveinya

Senin, 24 Juli 2023 | 13:00 WIB

Sejauh Mana Presiden Mendatang Harus Sejalan dengan Presiden Jokowi? Berikut Surveinya

Ilustrasi pemilu dan pilpres. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Indikator Politik merilis survei terbarunya pada Ahad (23/7/2023). Survei yang dilakukan pada 20-24 Juni 2023 itu bertajuk ‘Kepemimpinan Nasional dan Dinamika Elektoral Jelang 2024 di Mata Generasi Muda’. 


Salah satu yang dibahas dalam survei ini adalah soal netralitas Presiden Joko Widodo pada pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang. Indikator Politik kemudian membuat pernyataan bahwa Presiden selanjutnya harus sejalan dengan Presiden Jokowi. 


Hasilnya, 63,4 persen atau mayoritas responden menyatakan setuju/sangat setuju (8,4 persen sangat setuju dan 55 persen setuju) bahwa Presiden selanjutnya harus sejalan dengan Presiden Jokowi. Sementara 32,3 persen lainnya menyatakan kurang setuju (25,2 persen) dan tidak setuju sama sekali (7,1 persen).


Kemudian, Indikator Politik mengategorikan responden berdasarkan kelompok generasi untuk mendapatkan hasil atau jumlah persentase mengenai presiden selanjutnya harus sejalan dengan Presiden Jokowi.


Sebagai informasi, KPU telah menetapkan terdapat 204 juta pemilih pada Pemilu 2024 mendatang. Dari total tersebut, KPU mengelompokkan pemilih berdasarkan kategori atau kelompok generasi.


Generasi Z (1997-2012) sebesar 24 persen, generasi milenial (1981-1996) 39,1 persen, generasi X (1965-1980) 24 persen, generasi baby boomers (1944-1964) 12,5 persen, dan generasi sebelum baby boomers (lahir sebelum 1943) sebanyak 4 persen.


Hasil survei Indikator Politik mencatat, sebagian besar generasi Z menyatakan setuju/sangat setuju (61,9 persen) Presiden selanjutnya harus sejalan dengan Presiden Jokowi, sedangkan 35,5 persen lainnya menyatakan kurang/tidak setuju.


Kemudian sebanyak 60,5 persen generasi milenial setuju/sangat setuju, sedangkan 35,5 persen tak setuju Presiden selanjutnya harus sejalan dengan Presiden Jokowi. Sebagian besar generasi X juga setuju/sangat setuju dengan 65 persen dan 30,5 persen lainnya kurang/tidak setuju.


Lalu pada generasi baby boomers, sebanyak 72,9 persen menyatakan setuju/sangat setuju dan 19,1 persen kurang/tidak setuju. Sementara mayoritas generasi sebelum baby boomers (52,9 persen) menyatakan kurang/tidak setuju Presiden selanjutnya harus sejalan dengan Presiden Jokowi, sedangkan 47,1 persen lainnya menyatakan setuju/sangat setuju.


Selanjutnya, Indikator Politik melempar pernyataan mengenai tokoh yang mampu melanjutkan kerja pemerintahan Jokowi. Hingga kini, terdapat tiga tokoh bakal calon presiden 2024 yang paling kompetitif yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.


Hasilnya, Ganjar dinilai paling mampu melanjutkan kerja pemerintahan Jokowi (39,5 persen) disusul Prabowo (33,2 persen) dan Anies (17,6 persen). Sebanyak 9,7 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.


Selanjutnya, sebanyak 40,9 persen responden menyatakan setuju/sangat setuju (3 persen sangat setuju dan 37,9 persen setuju) apabila Presiden Jokowi berpihak kepada salah satu capres tertentu. Sementara 29,9 persen kurang/tidak setuju (19,7 persen kurang setuju dan 10,2 persen tidak setuju sama sekali), dan 26,2 persen menginginkan Presiden Jokowi bersikap netral.


Berikutnya, Indikator Politik mencatat bahwa sebanyak 45,2 persen responden menyatakan Ganjar Pranowo sebagai capres yang lebih didukung Presiden Jokowi. Disusul Prabowo Subianto (29,8 persen) dan Anies Baswedan (9,6 persen). Sebanyak 15,4 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.


Citra Capres 2024

Pendiri Alvara Research Center Hasanuddin Ali menganalisis citra capres 2024 berdasarkan tiga dimensi yaitu karakter, kebijakan, dan ideologi. Ketiga dimensi ini menjadi preferensi utama pemilih dalam menentukan seorang kandidat capres.


Menurut Hasan, Ganjar Pranowo dicitrakan memiliki karakter sangat kuat oleh publik sebagai capres yang dekat dengan rakyat. Ganjar juga dinilai berideologi nasionalis dan akan melanjutkan kebijakan Presiden Jokowi.


Sementara Prabowo Subianto dicitrakan oleh publik memiliki karakter sangat kuat sebagai pemimpin yang kuat/tegas. Meski tidak sekuat Ganjar Pranowo, Prabowo juga dicitrakan akan melanjutkan kebijakan Presiden Joko Widodo dan berideologi nasionalis.


Kemudian Anies Baswedan dicitrakan oleh publik sangat kuat sebagai capres yang akan melakukan perubahan atas kebijakan Presiden Joko Widodo dan berideologi islamis. Dari sisi karakter kepemimpinan, Anies Baswedan tidak memiliki citra, baik capres yang tegas maupun capres yang dekat dengan rakyat.


Dalam survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), sebanyak 44,5 persen responden menyebut Ganjar Pranowo sebagai capres pelanjut program Presiden Jokowi. Disusul Prabowo (25 persen) dan Anies Baswedan (18,8 persen).


Kemudian, Anies Baswedan paling banyak disebut dalam hal capres yang tidak akan melanjutkan program Pemerintahan Jokowi dengan 30,3 persen, disusul Prabowo Subianto (19,6 persen) dan Ganjar Pranowo (7,9 persen).