Nasional ADVERTORIAL

UMKM Binaan Pertamina Juarai Kompetisi Wirausahawan Perempuan

Selasa, 13 Juni 2023 | 08:45 WIB

UMKM Binaan Pertamina Juarai Kompetisi Wirausahawan Perempuan

Penyerahan penghargaan pemenang ajang kompetisi wirausahawan SisBerdaya untuk kategori usaha mikro Area Sumatera 2023. (Foto: Humas Pertamina)

Jakarta, NU Online
PT Pertamina (Persero) mengantarkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan, Efariany (52 tahun) sebagai juara pertama ajang kompetisi wirausahawan perempuan SisBerdaya untuk kategori usaha mikro Area Sumatera.


Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso, SisBerdaya adalah inisiatif lokal yang didedikasikan untuk memberdayakan wirausahawan perempuan Indonesia, terutama bagi mereka yang menggeluti bisnis ultramikro dan mikro, yang diselenggarakan perusahaan dompet digital Dana dan Ant Group.

 

"Efariany merupakan pelaku UMKM binaan Rumah BUMN Pertamina di Pekanbaru. Dia menyisihkan 180 peserta untuk kategori usaha mikro, yang mengikuti serangkaian pelatihan dan penjurian selama tiga bulan, hingga akhirnya melaju ke Jakarta dan dinobatkan sebagai juara pertama," kata Fadjar dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (9/6/2023).

 

Ia menambahkan, kemajuan usaha Efa selain didorong dengan berbagai pendampingan Pertamina, juga diikuti dengan tekad kuat, sehingga mengantarkan usaha Rumah Bawang Kadedika naik kelas dan telah diikutsertakan dalam pameran skala Global Trade Expo Indonesia pada 2022.

 

"Salah satu kegiatan untuk mendorong UMKM naik kelas, Pertamina memiliki program UMK Academy, yakni program pembinaan UMK (usaha mikro dan kecil) yang dilakukan secara terstruktur, berjenjang, dan terintegrasi sesuai dengan kebutuhan, harapan para mitra binaan, tren dan tantangan pasar. Dalam UMK Academy terdapat empat kurikulum yakni Go Modern, Go Digital, Go Online, Go Global," paparnya.


Pembinaan UMKM ini merupakan kontribusi Pertamina, yang senantiasa mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) melalui implementasi program-program berbasis environmental, social, and governance (ESG) di seluruh wilayah operasionalnya.


"Hal itu merupakan bagian dari tanggung jawab lingkungan dan sosial, demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat," pungkas Fajar.

 

Sementara Efariany, pemilik usaha Rumah Bawang Kadedika tersebut, memproduksi bawang hitam, yakni bawang putih difermentasikan hingga berwarna hitam, yang baik dikonsumsi untuk kesehatan dan bumbu masakan.


Efa mengaku memulai bisnisnya dari skala rumahan pada 2018, diawali dari penyakit kronis yang dideritanya, sehingga ibu dua anak ini mengonsumsi obat berbahan herbal bawang hitam pemberian teman.


"Setelah saya konsumsi manfaatnya langsung dapat saya rasakan. Dari sini awal mula saya mencoba mempelajari pembuatan bawang hitam ke berbagai kota, untuk dikonsumsi sendiri dan diberikan kepada teman senasib," ujarnya.


Kegiatan membuat bawang hitam kian digeluti pada masa pandemi Covid tahun 2020, yang didorong oleh kecenderungan masyarakat mengonsumsi herbal untuk daya tahan tubuh.


"Agar lebih paham tentang seluk-beluk bisnis UMKM, saya bergabung di Rumah BUMN Pertamina. Saya mendapatkan berbagai fasilitas seperti pelatihan packaging, desain promosi hingga cara pengelolaan penjualan secara offline dan online," kata perempuan yang awalnya hanya memproduksi tiga kilogram bawang putih.


Seiring waktu berjalan dan diimbangi dengan berbagai inovasi bisnis, Rumah Bawang Kedaideka setiap bulannya memproduksi hingga 80 kilogram bawang putih dengan omzet lebih dari Rp10 juta per bulan.


"Puji syukur tiada henti karena saya sangat merasakan manfaat dari Pertamina, keberhasilan ini membuktikan bahwa dukungan yang disertai dengan komitmen membuahkan hasil yang besar. Prestasi ini tentunya akan memacu saya untuk terus mengembangkan usaha," jelas perempuan yang telah mencatatkan Rumah Produksi Kadedika ke berbagai marketplace dan memiliki 20 reseller.


Editor: Kendi Setiawan