Ketua Komisi X DPR: Akses Siswa terhadap Buku Sekolah Masih Rendah
NU Online · Jumat, 27 November 2020 | 02:00 WIB
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Komisi X Dewa Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Syaiful Huda menjelaskan bahwa hasil survei Bank Dunia menyebutkan akses para siswa di Indonesia terhadap buku mata pelajaran sekolah sangat rendah, yakni baru mencapai 47,4 persen. Baginya, hasil survei ini sangat memprihatinkan. Padahal, usia Republik ini sudah 75 tahun merdeka.
"Hasil survei ini membuat kita terpukul. Selama 75 tahun Indonesia merdeka kita masih terbebani akses siswa terhadap buku mata pelajaran. Belum lagi bicara literasi dalam makna luas, yaitu kemampuan memahami persoalan dan menjadikan pengetahuannya sebagai karya dan produk siswa," kata Syaiful Huda saat memimpin rapat dengar pendapat dengan para pejabat dari Kemendikbud, Kemenkominfo, Kemendes PDTT, Kemendagri, dan Perpustakaan Nasional, Rabu (25/11), sebagaimana disebut situs web resmi DPR RI.
Hasil survei tersebut juga, lanjutnya, menggambarkan tingkat akses literasi secara umum tak beranjak menuju tren positif.
Hasil survei Bank Dunia yang telah dirilis dua bulan lalu itu sekaligus menjadi fakta dan PR besar pemerintah untuk membuka kemudahan akses bagi para siswa dalam mendapatkan buku-buku mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.
"Artinya, ini paling dasar menyangkut literasi," ujar anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) itu.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa definisi ideal menyangkut literasi disampaikan pula oleh UNESCO bahwa yang dimaksud kemampuan literasi adalah kemampuan masyarakat memaknai konteks dari teks yang dibacanya.
Di Indonesia, imbuhnya, jangankan para siswa memahami teks yang dibacanya, akses terhadap buku mata pelajaran saja sulit didapat. Sekali lagi ini jadi keprihatinan kita semua.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua