Warta

Menkop UKM Ajak Muslimat NU Berdayakan Ekonomi Rakyat

Jumat, 19 Januari 2007 | 11:17 WIB

Jakarta, NU Online
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Suryadharma Ali mengajak Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) turut membantu memberdayakan serta meningkatkan perekonomian rakyat. Menurutnya, organisasi berbasis ibu-ibu NU itu, memiliki potensi sebagai kekuatan baru ekonomi Indonesia.

“Perempuan, termasuk Muslimat NU, merupakan kekuatan baru ekonomi bangsa. Oleh karenanya, saya berharap Muslimat NU bisa menjadi ‘motor’ penggerak perekonomian rakyat Indonesia,” ujar Suryadharma saat menjadi pembicara kunci pada pembukaan Diklat Wirausaha yang digelar Pimpinan Pusat Muslimat NU di Hotel Bumikarsa, Jakarta, Jumat (19/1)

<>

Ketua Umum Pengurus Besar NU KH Hasyim Muzadi, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Saifullah Yusuf, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Kowani Linda Agum Gumelar, turut hadir pada acara yang diikuti utusan dari 32 pengurus wilayah Muslimat NU se-Indonesia itu.

Muslimat NU, organisasi yang seluruh anggotanya adalah kaum perempuan, menurut Suryadharma, bisa bergerak meningkatkan perekonomian rakyat melalui banyak bidang. Di antaranya, bidang kerajinan berbasis industri rumah tangga, pertanian, peternakan dan perikanan. Jika bidang itu bias dimanfaatkan dengan baik, bukan tidak mungkin Muslimat NU mampu menciptakan lapangan kerja sekaligus mengurangi pengangguran.

Melalui studi banding ke sejumlah negara, menteri yang juga salah satu kandidat ketua umum Partai Persatuan Pembangunan itu mengungkapkan, ternyata perempuan lebih bisa diandalkan dalam mengelola dan mengembangkan ekonomi. “Perempuan lebih cermat, lebih hemat dan lebih tepat dalam mengelolal ekonomi, terutama ekonomi keluarga,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat lebih maksimal apabila Muslimat NU mampu menjalankan peran-peran strategis tersebut. Apalagi saat ini, Muslimat NU memiliki 131 koperasi primer yang sudah berbadan hukum pula. Jaringan koperasi yang dimiliki itu pun, menurutnya, sejalan dengan program pemerintah melalui kementerian yang ia pimpin.

“Kita (Kementerian Koperasi dan UKM, Red) punya program yang namanya Perkassa, yakni program Perempuan Keluarga Sehat dan Sejahtera. Program ini bisa menjadi, tidak hanya lembaga ekonomi, melainkan juga lembaga peningkatan kesehatan, pendidikan, peningkatan gizi, termasuk juga lembaga koperasi,” terang mantan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia itu.

Sementara itu, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya mengatakan, diklat bertajuk “Penguatan Ekonomi Perempuan melalui Jejaring UMKM” itu dilakukan sebagai upaya untuk merakit berbagai program Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) yang tersebar di berbagai institusi pemerintah maupun non-pemerintah.

“Pertemuan nasional kali ini diharapkan menjadi pondasi penataan, pengembangan, pemantapan seluruh program peningkatan ekonomi rakyat, terutama perempuan. Peningkatan itu bisa berbasis life skill, kelompok usaha bersama, kelompok binaan usaha, berbagai industri olahan yang berbasis rumah tangga, agro, perempuan pesisir, dan lain sebagainya,” jelas mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan itu.

Kegiatan tersebut, lanjutnya, juga merupakan bagian dari implementasi master plan Muslimat NU hingga tahun 2026. Di antara tujuan yang diharapkan lewat master plan yang ditetapkan pada Kongres XV Muslimat NU akhir Maret 2006 silam itu adalah Muslimat Sehat dan Religius, Muslimat Sejahtera dan Religius serta Muslimat Mandiri. (rif)