Warta

NU Japan Maksimalkan Pemanfaatan Teknologi Informasi

Kamis, 1 Maret 2007 | 01:00 WIB

Beppu, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) sudah siap memasuki era Teknologi Informasi (TI). Begitu barangkali yang visi dan misi NU Japan. Kepengurusan NU Japan periode 2007-2008 yang terbentuk pada 10 Februari lalu mencanangkan sebuah program besar, yakni memaksimalkan pemanfaatan TI.

Teknologi berbasis internet itu seluruhnya akan dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) NU. Selain itu, bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat serta kaderisasi, perluasan cakupan kerjasama dan jaringan kerja NU Japan pun akan menggunakan TI.

<>

”Pemanfaatan TI dapat diartikan bahwa kepengurusan ini mempunyai komitmen, pertama, untuk membangun dan mempertahankan basis website NU Japan sebagai online Data Resource Center. Hal ini menjadikan website NU Japan sebagai media yang berperan lebih jauh dalam mengembangkan dan mengimplementasikan program NU Japan,” ujar Ketua Tanfidziyah NU Japan Lukman Hakim kepada NU Online di Beppu, Jepang, Selasa (27/2) lalu.

Menurut Lukman, website NU Japan akan berfungsi sebagai media yang dapat memberikan efektifitas dalam mengkases database anggota dan file-file penting organisasi. Selain itu, berfungsi juga untuk mengakses database software-software Islam serta database kajian Islam. Berikutnya adalah efektifitas interaksi dari para ahli untuk menyampaikan kajian-kajian mereka dalam kolom-kolom dan tanya jawab di website NU Japan.

Ditambahkan Lukman, pemanfaatan TI itu juga bentuk komitmen untuk meningkatkan dan memaksimalkan peran mailing list dan teleconference sebagai media tukar menukar informasi antarpengurus serta menunjang pelaksanaan tugas.

Bidang lain yang juga akan memaksimalkan pemanfaatan TI adalah asistensi program pendidikan dan pemberdayaan umat. Pertama, proyek percontohan Digital Pesantren (E-Pesantren) yang meliputi tahapan; Internet Goes to Campus, aplikasi software open source IGOS Nusantara di pesantren, pengembangan content digital di beberapa pesantren dan pengintegrasiannya serta memanfaatkan sumber daya yang ada.

”Seperti halnya pemanfaatan Warintek atau teknologi tepat guna dalam membangun usaha kecil menengah/industri kecil menengah di Indonesia dan khasiat tanaman obat serta diversifikasi pangan, memaksimalkan web berbasis sekolah,” jelas Lukman.

Kedua, kerjasama dengan Konsorsium Pendidikan Islam (KPI). Ketiga, sosialisasi informasi beasiswa ke Jepang. Keempat, mengumpulkan tulisan, buku dan referensi akan keunggulan metode pendidikan Jepang serta menyebarkannya ke lembaga NU di Tanah Air. Kelima, omyanu atau omyage untuk warga NU berupa pemberian peralatan laboratorium dan buku-buku yang masih bisa digunakan.

Bidang berikutnya, kajian Islam dan dakwah. Dijelaskan Lukman, pada dasarnya bidang tersebut merupakan tindak lanjut dan pengembangan program yang sudah berjalan selama ini. ”Seperti, pengajian online pesantren virtual, Majelis Yassin di Oita, Dzikir Kawajagan di Tokyo, Kawasaki dan Shizooka, latihan Pencak Silat rutin di Oita dan diskusi bebas-informal mengenai kajian Islam akan tetap dipertahankan pada kepengurusan yang baru ini,” ujarnya.

Bidang kajian Islam dan dakwah itu, kata Lukman, juga meliputi partisipasi para ustaz berbasis NU agar turut memanfaatkan TI dalam strategi dakwahnya. ”Misalkan dengan men-download artikel-artikel yang berguna dan bernuansa Ahlussunnah Wal Jamaah,” tandasnya.

Terakhir adalah kaderisasi dan perluasan cakupan kerjasama dan jaringan kerja. Menurut Lukman, hal itu akan dilakukan dengan cara, meningkatkan kapabilitas dan kapasitas anggota Keluarga Mahasiswa NU Japan secara nyata. ”Sehingga kita dapat menentukan secara menyeluruh perkembangan jumlah anggota KMNU Japan dari tahun ke tahun,” ungkapnya.

Program itu juga akan mencoba memaksimalkan potensi anggota KMNU Japan dengan cara mengadakan pendekatan dan kegiatan. Juga bekerjasama dengan pengurus cabang istimewa (PCI) di negara lain dan beberapa ulama di Tanah air untuk mengembangkan content website NU Japan demi terealisasinya Online Data Resource Center. Selain itu, akan bekerjasama juga dengan PCI negara lain untuk acara online, semisal pengajian, seminar, silaturahmi, dan lain-lain.

”Seluruh rancangan kerja itu akan menjadi acuan bagi program dan kegiatan NU Japan ke depan. Menjadi sebuah harapan besar di mana program kegiatan berbasis website ini dapat menjadi terobosan baru dalam memaksimalkan efektifitas kerja organisasi NU Japan. (rif)