Warta BULAN HARLAH KE-82 NU

Yogyakarta Semarak, Sri Sultan Dijadwalkan Hadir

Senin, 28 Januari 2008 | 01:16 WIB

Yogyakarta, NU Online
Bulan Harlah yang ditetapkan PBNU juga benar-benar semarak di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). PWNU DIY menggelar sejumlah kegiatan yang akan di laksanakan pada minggu pertama bulan Februari.

“Memang sesuai instruksi PBNU, wilayah (PWNU, red) hendaknya mengadakan kegiatan yang terkait dengan Harlah pada minggu keempat bulan Januari. Namun PWNU DIY berdasarkan beberapa pertimbangan akan menyemarakkan harlah pada minggu pertama bulan Februari,” ungkap Zuhdi Mudlor, M.Hum, Sekretaris PWNU DIY.<>

Sejumlah kegiatan yang akan menghiasi perayaan Harlah NU, di antaranya adalah dialog antar aktor Strategis NU yang akan di selenggarakan di Laboratorium Jurusan Ilmu Politik UGM. Kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LKPSM) NU dengan jurusan Ilmu Politik UGM.

Menurut rencana akan hadir sebagai pembicara; K.Yudian Wahyudi, Ph.D, pengasuh Pesantren Nawesea yang juga dekan Fakultas Syariah, Suharko, Ph.D, Ketua program pascasarjana Sosiologi, Drs.H.A Hafidz Asram, MM, Anggota DPD dari DIY, dan M. Najib, M.Si, direktur LKPSM NU DIY.

Pada tanggal 3 Februari yang akan lakukan donor darah yang di pusatkan di kantor NU baru Jln. MT Haryono. Pada saat itu juga akan dilangsungkan pendidikan kesekretariatan untuk pengurus NU bagian sekretariat di tingkatan wilayah, cabang dan semua lajnah yang ada di PWNU DIY. Pendidikan ini dimaksudkan untuk memberikan pelatihan pada pengurus terutama yang mengurusi kesekretariatan.

Sementara puncak acara akan di langsungkan di Gedung Pamungkas Kridosono, berupa pengajian akbar pada tanggal 10 Februari 2008. Menurut rencana Sri Sultan Hamangkubuana X di jadwalkan hadir untuk memberi sambutan pada acara tersebut. Sementara yang akan mengisi pengajian adalah KH Muhajir Sulthon, kyai gaul dari Bojonegoro.

PWNU DIY juga mengharapkan seluruh muda NU untuk melakukan pawai keliling kota Yogyakarta dengan membawa bendera NU. Namun PWNU mengharapkan untuk melakukan pawai simpati.

“Kami berharap para muda NU yang kemarin sudah melakukan pawai, seperti di Bantul. Harap melakukan pawai lagi gabungan dengan seluruh kabupaten. Namun Jangan di Blong knalpotnya. Silahkan tampil sopan dan tertib,” Zuhdi mengingatkan.

Instruksi Upacara Bendera

PWNU juga menginstruksikan kepada seluruh pendidikan Ma’arif di semua tingkatan untuk melaksanakan upacara bendera pada tanggal 31 Januari atau bertepatan dengan hari kelahiran NU.

Protap acara sesuai dengan standar upacara biasanya, hanya saja ada kekhususan yang harus ditampilkan, yakni mengheningkan cipta, doa di tujukan untuk para tokoh NU serta inspektur upacara membacakan sambutan pidato Harlah dari Rais Syuriyah PWNU DIY, dan doa khusus Harlah sudah disiapkan PWNU DIY. (ron)