Rahmat berpikir, mungkin sikap hormat ini juga akan mendatangkan apa yang disebut barokah. Dia juga teringat beberapa cerita seorang santri yang mempunyai ilmu laduni karena saking hormat kepada kiainya termasuk binatang miliknya.
Pada pagi harinya, saat menyapu halaman masjid, tiba-tiba Rahmat melihat seekor ayam jantan milik kiainya lewat di hadapannya. Karena ingat penjelasan kitab yang semalam ia baca, Rahmat pun minggir teratur, menunduk serta memberi hormat pada binatang itu.
Beberapa teman santri hanya mlongo saja melihat kelakukan Rahmat yang begitu takzim kepada ayam lewat, persis seperti ketika sang kiai melintas di hadapan para santri.
“Mat, ente sedang ngapain,” tanya salah satu santri bernama Ucup.
“Ini ayam milik kiai,” jawab Rahmat.
Seketika itu juga mereka serentak mengikuti gaya si Rahmat dengan hormat pada ayam kesayangan kiainya itu. (Ahmad)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua