Patoni
Penulis
Alkisah, pemuda humoris bernama Sahid lulus sarjana hukum di sebuah perguruan tinggi. Setelah aktif di sebuah lembaga bantuan hukum, ia mencoba mendaftar menjadi seorang hakim. Tes dia bagus dan diterima menjadi hakim.
Padahal Sahid sendiri tak menyangka dirinya bisa diterima menjadi hakim. Bisa dikatakan, ia mendaftar hakim hanya iseng sambil guyonan tidak serius.
Baca juga: Humor: Reaksi Seorang Crazy Rich Usai Kemalingan
Sahid ditempatkan di pengadilan kota. Ia langsung ditugaskan menangani perkara yang terbilang tidak mudah. Mula-mula ia mendengarkan dakwaan yang berapi-api dengan fakta yang tak tersangkalkan dari jaksa.
Setelah jaksa selesai dengan dakwaannya, Sahid sebagai Ketua Hakim berkomentar: "Aku rasa kamu benar."
Baca juga: Humor: Menjalankan Perintah Ibu dan Paman
Petugas majelis membujuk Sahid, mengingatkan bahwa terdakwa belum membela diri. Saat itu, terdakwa diwakili oleh pengacara yang pandai mengolah logika, sehingga hakim Sahid terpikat.
Setelah pengacara selesai, hakim Sahid kembali berkomentar: "Aku rasa kamu benar."
Petugas mengingatkan Sahid bahwa tidak mungkin jaksa betul dan sekaligus pengacara juga betul. Harus ada salah satu yang salah.
Tampak tatapan mata hakim Sahid lesu, kemudian berkomentar: "Aku rasa kamu benar." (Fathoni)
Terpopuler
1
Tim TP2GP dan Kemensos Verifikasi Pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional
2
Atas Dorongan PBNU, Akan Digelar Jelajah Turots Nusantara
3
Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Keutamaan & Amalan Istimewa di Hari Asyura – Puasa, Sedekah, dan Menyantuni Yatim
5
Jejak Mbah Ahmad Mutamakkin, Peletak Dasar Keilmuan, Pesantren, dan Pemberdayaan Masyarakat di Kajen
6
Pangkal Polemik ODOL Kegagalan Pemerintah Lakukan Tata Kelola Transportasi Logistik
Terkini
Lihat Semua