Pilkada 2024, Ketua PWNU Jakarta Tegaskan Pengurus NU Dilarang Merangkap sebagai Timses
NU Online · Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:00 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma'arif meminta pengurus NU untuk memahami hak dan kewajiban dalam berpolitik. Menurutnya, pengurus NU harus bisa membedakan hak sebagai pengurus dan hak sebagai pribadi.
"Pengurus harus mengetahui hak-hak sebagai pengurus mana hak-hak sebagai pribadi. Tidak boleh misalnya pengurus merangkap sebagai tim sukses. Tetapi dia (pengurus) juga punya hak pribadi sebagai warga negara untuk memilih dan mengajak teman-temannya," ujar Kiai Samsul, sebagaimana dikutip NU Online Jakarta.
Ia menekankan bahwa hak pengurus sebagai pribadi harus berkomitmen untuk tidak mengatasnamakan NU dalam persoalan dukung-mendukung di ranah politik.
Menurutnya, pengurus NU itu harus mengetahui mengenai mukallaf (beban) tugas kerjanya sebagai pengurus.
"Pengurus itu punya beban. Kalau tidak mau punya beban, jangan jadi pengurus NU, jangan malah jadi urusan (beban)," ucapnya.
Kiai Samsul berharap, NU mampu menjadi panutan dalam berpolitik. Pengurus NU harus memberikan pandangan-pandangan politik yang baik dan benar kepada masyarakat.
"Insyaallah kita semua akan mendapatkan keberkahan dari Allah," pungkasnya.
Baca selengkapnya di sini.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua