Nasional

75 Tahun Hubungan Indonesia-Rusia, Putin Ajak Kerja Sama Nuklir dan Soroti Peran RI di BRICS

NU Online  ·  Jumat, 20 Juni 2025 | 08:00 WIB

75 Tahun Hubungan Indonesia-Rusia, Putin Ajak Kerja Sama Nuklir dan Soroti Peran RI di BRICS

Presiden RI Prabowo Subianto berdiskusi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam Peringatan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Rusia-Indonesia di Istana Konstantinovsky, Saint Petersburg, Rusia, pada Kamis (19/6/2025). (Foto: dok. Kemensetneg)

Jakarta, NU Online

Presiden Rusia Vladimir Putin menginginkan kerja sama dengan Indonesia dalam bidang nuklir. Hal itu disampaikannya saat menerima kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto dalam Peringatan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Rusia-Indonesia di Istana Konstantinovsky, Saint Petersburg, Rusia, pada Kamis (19/6/2025).


"Kami terbuka untuk kerja sama dengan mitra Indonesia di bidang nuklir. Kami juga berkeinginan merealisasikan proyek nuklir termasuk di bidang kesehatan, pertanian, dan pelatihan staf (nuklir)," kata Putin, dikutip NU Online melalui Kanal Youtube Sekretariat Presidenpada Jumat (20/6/2025) pagi. 


Putin menganggap Indonesia sebagai mitra strategis di kawasan Asia Tenggara. Hubungan kedua negara ini telah terjalin dan berkembang secara tradisional, berdasarkan asas kepercayaan dan persahabatan.


"Negara kami memfasilitasi proses pembangunan kenegaraan dan mendukung penguatan posisi Republik Indonesia di ranah internasional," katanya.


Terkait kerja sama ekonomi dalam organisasi BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan), Putin menyatakan bahwa Indonesia telah bergabung sejak 1 Januari 2025.


"Saya yakin (Indonesia) akan memberikan sumbangan besar kegiatan BRICS dan mekanisme kerjasamanya," katanya.


Saat ini perkembangan hubungan dagang kedua negara, Indonesia dan Rusia, telah bertumbuh sampai 40 persen.


"Pada bulan April (kami) menandatangani MoU dalam bidang produk halal, dan dokumen ini membuka peluang baru untuk ekspor produksi peternakan ke Indonesia," kata Putin.


Putin juga berencana akan menambah pasokan minyak dan gas (migas) ke Indonesia. Selain itu, pihaknya bersedia untuk memperbarui infrastruktur dengan membuat kilang minyak untuk mendongkrak produksi di Indonesia.


"Kami juga berniat menambah kerja sama di bidang teknologi canggih, termasuk teknologi luar angkasa untuk tujuan damai, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence)," jelasnya.


Merespons Putin, Presiden Prabowo menganggap bahwa Rusia adalah mitra penting bagi Indonesia, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya.


Prabowo juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Rusia sehingga Indonesia menjadi anggota penuh dalam BRICS.


"Kami ingin meningkatkan jumlah anak-anak muda Indonesia untuk belajar di Rusia dengan beasiswa dari pemerintah Indonesia," katanya.


Prabowo menegaskan bahwa Indonesia memiliki pandangan yang sama soal internasional.