Nasional

Lagi, 100 Pasangan Jalani Nikah Massal di Masjid Istiqlal

NU Online  ·  Kamis, 4 September 2025 | 14:08 WIB

Lagi, 100 Pasangan Jalani Nikah Massal di Masjid Istiqlal

Pelaksanaan Nikah Massal bertajuk Cinta dalam Ridha Ilahi di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (4/9/2025). (Foto: NU Online/Fathur)

Jakarta, NU Online

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) kembali menggelar Nikah Massal bertajuk Cinta dalam Ridha Ilahi di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (4/9/2025). 


Sebanyak 100 pasangan pengantin mengikuti prosesi akad nikah massal yang dihadiri langsung oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar.


Dalam sambutannya, Menag menegaskan pentingnya pernikahan sebagai peristiwa hukum, adat, dan syariah. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak menunda pernikahan karena membawa banyak keberkahan.


"Banyak janji Allah bagi orang yang menikah. Rezekinya akan ditambah, pikirannya lebih tenang, dan kehidupannya lebih terarah. Karena itu jangan menunda-nunda pernikahan, lakukan sebagaimana ditunjukkan syariat Islam," ujar Nasaruddin.


Menag juga menekankan pentingnya dokumen resmi pernikahan. Menurutnya, akta nikah tidak hanya menjadi syarat administratif, tetapi juga menjadi dasar berbagai dokumen penting lainnya.


"Tolong simpan baik-baik akta nikah itu. Kalau tidak punya akta nikah, akan sulit sekali mendapatkan akta kelahiran bagi anak, kartu keluarga, bahkan paspor. Padahal paspor dibutuhkan untuk melaksanakan ibadah haji," jelasnya.


Selain aspek hukum, ia juga mengingatkan bahwa pernikahan adalah momentum untuk memperkuat hubungan keluarga besar kedua belah pihak. Ia meminta agar pasangan pengantin tidak membeda-bedakan orang tua kandung dan mertua.


"Perlakukan orang tua suami maupun orang tua istri sama. Kalau orang tua kita tersenyum, maka Allah pun akan tersenyum," pesan Nasaruddin.


Menag memberikan nasihat agar pasangan suami-istri senantiasa menjaga keharmonisan rumah tangga. Ia menegaskan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, sehingga cinta sejati harus disertai kemampuan memaafkan dan menerima kekurangan pasangan.


"Siapa pun jodoh kita sekarang, itulah pilihan Allah. Cinta artinya harus memaafkan segalanya, menerima kelebihan dan kekurangannya. Jangan terkecoh dengan wajah tampan atau cantik, karena itu bisa menipu. Yang utama adalah kesetiaan dan ibadahnya," tutur Menag.


Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa kegiatan Nikah Fest telah digelar di berbagai daerah, termasuk Taiwan dan akan dilanjutkan ke negara lain tempat banyak warga Indonesia bermukim.


Menurutnya, kegiatan ini menjadi bukti nyata kehadiran negara dalam memfasilitasi warganya.


"Kami ingin menunjukkan bahwa pernikahan itu mudah, jangan ragu melangkah. Negara hadir untuk melindungi dan memastikan sahnya pernikahan umat Islam," kata Abu Rokhmad.


Ia menambahkan bahwa Nikah Fest bukan hanya acara seremonial, melainkan juga langkah strategis untuk membangun keluarga yang kuat menuju Indonesia Emas 2045.


Sebagai bentuk apresiasi, setiap pasangan pengantin dalam Nikah Fest kali ini mendapat fasilitas khusus berupa bulan madu di hotel selama satu malam serta modal usaha sebesar Rp2 juta.


"Ini adalah bukti kepedulian pemerintah. Kami ingin pasangan yang menikah tidak hanya sah secara hukum dan agama, tetapi juga mendapatkan dukungan untuk memulai kehidupan rumah tangga dengan lebih baik," pungkasnya.