Bung Karno, Gus Dur, hingga Usmar Ismail Dianugerahi Penghargaan 1 Abad NU Kategori Tokoh Nasional
NU Online · Rabu, 1 Februari 2023 | 14:45 WIB

Para perwakilan keluarga saat menerima penghargaan di malam Anugerah Satu Abad NU di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (31/1/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan penghargaan Anugerah Satu Abad NU kepada empat tokoh kategori nasional. Hal tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf kepada perwakilan keluarganya pada Malam Anugerah Satu Abad NU di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Anugerah tersebut diberikan kepada empat tokoh untuk kategori nasional, yaitu Ir Sukarno, sebagai tokoh bangsa, KH Abdul Wahid Hasyim sebagai tokoh pendidikan, KH Abdurrahman Wahid sebagai tokoh kebudayaan, dan Usmar Ismail sebagai tokoh sastra.
Penghargaan terhadap Sukarno diberikan karena perannya dalam menjadi tokoh sentral dalam kemerdekaan Indonesia. Ialah yang membacakan teks Proklamasi yang menegaskan Indonesia sebagai negeri yang merdeka. Penghargaan tersebut diterima oleh putrinya, Megawati Soekarnoputri.
Sementara itu, KH Abdul Wahid Hasyim menerima penghargaan sebagai tokoh pendidikan karena peran sentralnya dalam membangun pendidikan berbasis keagamaan. Ia menjadi sosok di balik pendirian Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
Sementara itu, KH Abdurrahman Wahid menerima penghargaan sebagai tokoh kebudayaan. Ia bukan sekadar kiai, tetapi juga budayawan yang mengemukakan berbagai pandangannya melalui tulisan dan pidato di berbagai kesempatan.
Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Anugerah tersebut diterima langsung oleh istri Gus Dur, yaitu Nyai Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.
Selain ketiga tokoh tersebut, ada pula Usmar Ismail yang mendapat penghargaan Anugerah Satu Abad NU kategori nasional. Usmar dikenal sebagai Bapak Perfilman Indonesia. Tanggal lahirnya pula ditetapkan sebagai Hari Film Indonesia. Melalui film, tokoh NU ini menyebarkan nilai-nilai budaya Indonesia.
Usmar juga merupakan pendiri Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU. Ia tampil membela sastra dan kebudayaan melalui lembaga tersebut dan tampil di tengah arus Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) di bawah Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Manifes Kebudayaan (Manikebu). Nuruddin Ismail naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan untuk ayahnya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
5
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
6
Buka Workshop Jurnalistik Filantropi, Savic Ali Ajak Jurnalis Muda Teladani KH Mahfudz Siddiq
Terkini
Lihat Semua