Warta

Depag Janji Bantu Lulusan Madrasah Aliyah Masuk Universitas Unggulan

Senin, 12 Maret 2007 | 08:12 WIB

Jakarta, NU Online
Departemen Agama (Depag) sedang menggalakkan program kerjasama dengan universitas-universitas unggulan yang ada di tanah air. Hal itu dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada lulusan-lulusan madrasah aliyah dari pondok pesantren (pontren) khususnya dari keluarga kurang mampu untuk menempuh jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi unggulan.

Hari ini, Senin (12/3), Depag kembali menandatangani perjanjian kerjasama dengan universitas Ailangga, Surabaya. Naskah kerjasama ditandatangani oleh Direktur Pendidikan Diniyah dan Pontren H. Amin Haedari dengan Rektor Unair Prof Dr H Fasich Apt disaksikan oleh Dirjen Pendidikan Islam Jahja umar.

Sebelu<>mnya Ditjen Pendidikan Islam telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan IPB, ITS, UGM, ITB, UI untuk bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sementara dibidang ilmu sosial dan keagamaan telah ditandatangani naskah kerjasama dengan UIN Jakarta, UIN Yogyakarta, IAIN Walisongo, dan IAIN Sunan Ampel.

Jahja Umar mengatakan, saat ini di kalangan madrasah dirasakan sekali sangat ketinggal di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mengejar ketertinggalan itu, program ini diharapkan dapat melahirkan kader-kader iptek yang berlatarbelakang madrasah. Program ini yang telah berjalan di ITS, mempelihatkan mahasiswa berasal dari madrasah berprestasi baik dan mengejutkan. “Kita terus melakukan monitoring dan evaluasi secara periodik terhadap peserta program ini,” kata Jahja.

Program ini, kata Jahja, bukan  untuk merekrut mereka menjadi pegawai depag, akan tetapi sepenuhnya dimaksudkan untuk memajukan umat yang tertinggal, agar mereka menjadi pemimpin-pemimpin yang baik di masa datang.

Jahja menjelaskan, program ini dibiayai melalui DIPA Ditjen Pendidikan Islam dari 90 %  anggaran non fisik Ditjen Pendidikan Islam, berupa bantuan langsung kepada pelaku utama pendidikan yaitu murid dan guru. Untuk program beasiswa santri berprestasi tahun 2007 mencapai 420 orang.

Sementara Rektor H Fasich mengatakan kerjasama dengan pihaknya meliputi kerjasama di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Program pendidikan dilaksanakan dalam bentuk pemberian kesempatan belajar di semua jenjang dan jalur pendidikan untuk staf atau pihak lain yang disetujui oleh Ditjen pendidikan Islam. (dpg/nam)