Hasyim: Warga NU Harus Doakan Pak Harto, Meski Tak Dapat Apa-apa
NU Online · Ahad, 27 Januari 2008 | 10:59 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi meminta kepada seluruh warga NU untuk turut mendoakan mantan presiden Soeharto agar meninggal dunia dalam keadaan khusnul khotimah.
Sebagai sesama umat Islam, kata Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jatim, mantan penguasa Orde Baru itu harus didoakan sekalipun selama berkuasa, warga NU tak pernah diperhatikan bahkan selalu dipinggirkan.<>
“Ya, (Pak Harto) tetap harus didoakan agar khusnul khotimah, sekalipun selama beliau berkuasa, orang NU tidak pernah dapat apa-apa,” ujar Hasyim melalui sambungan telepon di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (27/1) petang.
Di tempat berbeda, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, mengatakan, pemerintah harus segera memutuskan kasus-kasus yang selama ini diduga melibatkan Soeharto. Langkah cepat pemerintah ini sangat penting untuk menghindari perdebatan berkelanjutan terhadap orang yang sudah meninggal.
"Meninggalnya Pak Harto, semua kasus hukumnya, kecuali perdata sudah selesai. Kita meminta pemerintah mempercepat melakukan lagkah-langkah untuk menyelesaikan beberapa kasus yang melibatkan Soeharto agar beliau tidak disebut-sebut terus," pintanya.
Muhaimin menyerukan pada seluruh rakyat untuk dapat memaafkan Soeharto. Namun, untuk hak kemanusiaan yang terkait dengan Soeharto, ia meminta kepada keluarga dan ahli warisnya untuk mengurusnya agar jalan Pak Harto menghadap Yang Maha Kuasa dengan mudah.
"Setiap yang meninggal ada ahli warisnya. Yang perdata, ya, ahli warisnya yang mengurusi. Selanjutnya, marilah kita maafkan kesalahan Pak Harto," pintanya. (rif)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
Terkini
Lihat Semua