Nasional HAJI 2024

Evaluasi dan Tantangan Penyelenggaraan Ibadah Haji 2023-2024

Jumat, 23 Februari 2024 | 11:00 WIB

Evaluasi dan Tantangan Penyelenggaraan Ibadah Haji 2023-2024

Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat menyampaikan materi pada kegiatan Sertifikasi Pembimbing Haji Profesional di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (22/2/2024) (Foto: NU Online/Mundzir)

Indramayu, NU Online
Kementerian Agama terus berupaya memperbaiki kinerja dalam melayani calon jamaah haji baik masih di dalam negeri maupun ketika sudah berada di tanah suci. Berbagai evaluasi kinerja terus dilakukan untuk mencapai kenyamanan calon jamaah haji. 

 

Di depan dai-daiyah yang hadir pada acara Sertifikasi Pembimbing Haji Profesional di Indramayu, Kamis (22/2/2024), Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat menyampaikan beberapa problem dan evaluasi haji tahun 2023. Evaluasi ini disampaikan sebagai bahan catatan dan tantangan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024.

 

Adapun problem dan evaluasi tersebut yaitu: 

1. Kematian jamaah haji
Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023, kematian menjadi dan mencapai puncak rekor tertinggi sepanjang sejarah haji Indonesia, yaitu mencapai 820 orang. Hal ini melampaui jamaah haji yang meninggal di tahun 2015 yang terdapat tragedi kecelakaan crane roboh di Masjidil Haram. Jumlah total jamaah haji yang meninggal mencapai 627 jiwa. 


"Kemarin sore kita diundang Zoom oleh Kementerian Haji Arab Saudi dengan tema pembahasan sebab kematian orang Indonesia saat ibadah haji 2023 kemarin. Dalam pertemuan itu, coba kita lakukan analisa, mulai dari umur lansia yang sangat banyak, banyak yang punya penyakit bawaan, banyak yang tidak istitha’ah," katanya.

 

Dia meneruskan, tahun sebelumnya ada pemeriksaan kesehatan tapi hanya memastikan dia siap berangkat saja. "Bapak punya penyakit ginjal, tapi tetap bisa berangkat. Bapak punya penyakit jantung, bahaya jika beraktivitas berat, tapi ya masih bisa berangkat,” jelasnya. 

 

2. Biaya perjalanan ibadah haji
Selain soal kematian jamaah, hal kedua di tahun 2024 adalah biaya perjalanan ibadah haji atau Bipih yang harus dibayarkan jamaah mengalami kenaikan 6 juta dari yang tahun 2023 sejumlah 49,8 juta menjadi 56,04 juta. 


3. Rekrutmen petugas haji
Selanjutnya, terdapat anggapan masyarakat yang mengira bahwa akses rekrutmen petugas haji itu terbatas.


"Padahal Kemenag membuka lowongan petugas secara daring dan bisa diikuti siapa saja yang memenuhi kriteria," ungkapnya. 

 

4. Banyak lansia pergi haji tanpa pendamping
Pada 2023, banyak orang lanjut usia (lansia) yang  berangkat haji pendamping. Jumlah mereka mencapai sektar 66 ribu jamaah atau setara 30 persen dari jumlah total jamaah secara keseluruhan. 

 

5. Jamaah haji 2024 mencapai 45 ribu
Banyaknya jamaah lansia yang akan berangkat haji di tahun 2024 mencapai 45 ribu orang.

 

6. Orientasi manasik
Saat pergi haji, rata-rata orientasi manasik jamaah hanya masalah ibadah, doa dan bacaan. Ke depan, orientasi selain manasik yang meliputi pemakaian fasilitas, kepedulian sosial dan lain sebagainya, perlu ditingkatkan.


"Setiap jamaah tidak diperbolehkan berpura-pura tidak tahu problem yang dialami orang di sekelilingnya," kata Arsad Hidayat.


7. Jamaah butuh istrirahat
Sebelum berangkat ke tanah suci, calon jamaah haji membutuhkan istirahat.

 

"Hal ini karena calon jamaah haji itu banyak sekali yang kelelahan menerima tamu, lalu ke embarkasi, di atas pesawat yang lama, lalu pengurusan bandara dan perjalanan di atas bus berikutnya," ungkapnya. 

 

8. Haji 2024 di musim panas
Arsad mengingatkan penyelenggaraan ibadah haji 1445 H atau 2024 nanti masih berada pada musim panas di Arab Saudi. Hal ini menjadikan cuaca yang cukup berbeda dari Indonesia, sehigga jamaah membutuhkan adaptasi.

 

9. Tambah kuota
Karena terdapat kuota tambahan 20 ribu jamaah, sedangkan tempatnya masih tetap sama, konsekwensinya adalah tenda Mina akan lebih padat. 


10. Layanan di Muzdalifah
Pada tahun 2023 layanan di Muzdalifa masih membutuhkan banyak sekali evaluasi.


11. Layanan catering
Arsda mengatakan layanan catering belum sepenuhnya memenuhi harapan jamaah haji.


12. Akses transportasi
Pada tahun 2023, akses transportasi shalawat di Mahbas Jin terganggu karena harus berbarengan dengan jamaah haji negara lain.


13. Persoalan dam
Pemotongan dam jamaah haji masih dikelola banyak pihak yang kurang profesional.