Nasional

Istikmal, Awal Rabiul Akhir 1443 H Mulai Ahad

Jumat, 5 November 2021 | 22:45 WIB

Istikmal, Awal Rabiul Akhir 1443 H Mulai Ahad

Ilustrasi. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Rabiul Awal telah menemui akhirnya. Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengikhbarkan bahwa Rabiul Akhir 1443 H dimulai sejak Ahad (7/11).


"Awal bulan Rabi’ul Akhir 1443 H bertepatan dengan Ahad Pahing 7 November 2021 M (mulai malam Ahad)," ujar KH Sirril Wafa, Ketua LF PBNU, kepada NU Online pada Jumat (5/11).


Keputusan tersebut didasarkan pada penggenapan tanggal (istikmal) menjadi 30 hari untuk Rabiul Awal. Hal tersebut mengingat hilal tidak dapat dilihat perukyat di seluruh Indonesia.


"Atas dasar istikmal," imbuh dosen Ilmu Falak Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.


Data hisab LF PBNU menunjukkan keadaan hilal sudah berada jauh di atas ufuk, tepatnya + 6 derajat 23 menit 16 detik dan lama hilal 29 menit 31 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Jumat Kliwon 5 November 2021 pukul 04:15:32 WIB.
 

Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 16 derajat 00 menit 51 detik selatan titik barat, sedangkan letak hilal pada 16 derajat 31 menit 06 detik selatan titik barat.


Adapun kedudukan hilal berada pada 0 derajat 30 menit 15 detik selatan matahari dalam keadaan telentang dengan elongasi  7 derajat 21 menit 40 detik.


Namun, karena faktor cuaca, hilal tak dapat terlihat. LF PBNU telah menerima laporan dari sejumlah perukyat di seluruh Indonesia. Semuanya melaporkan tidak berhasil melihat hilal karena cuaca. Beriku beberapa lokasi yang melaporkan tidak dapat melihat hilal.


1. Bondowoso, hujan, hilal tak terlihat

2. Sumenep, hujan, hilal tak terlihat

3. Tulungagung, ufuk berawan tebal, hilal tak terlihat

4. Katanggeneng Lamongan, hujan merata dan mendung, hilal tak terlihat

5. Pamekasan, hujan, hilal tak terlihat

6. Pondok Bali Subang, ufuk berawan

7. Mataram, berawan pasca hujan, hilal tak terlihat

8. Sampang, ufuk mendung, hilal tak terlihat

9. Sorong, ufuk mendung tebal, hilal tak terlihat

10. Makassar, ufuk mendung tebal, hilal tak terlihat

11. Blitar, ufuk mendung, hilal tak terlihat

12. Condrodipo Gresik, ufuk mendung, hilal tak terlihat

13. Ponorogo, ufuk mendung, hilal tak terlihat

14. Kudus, ufuk mendung, hilal tak terlihat

15. Jakarta, ufuk berawan tebal, hilal tak terlihat 

16. Yogyakarta, ufuk mendung, hilal tak terlihat

17. Jember, hujan deras, hilal tak terlihat

18. Anyer, gerimis, hilal tak terlihat 

19. Jombang, ufuk mendung, hilal tak terlihat 

20. Lhoknga Aceh, berawan, hilal tak terlihat

21. MAN 3 kandangan Pare mendung tebal, hilal tak terlihat

22. POB Masjid Denanyar mendung, hilal tak terlihat


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad