Gus Dur: Banjir Jakarta Momentum Bersih Korupsi
NU Online · Jumat, 9 Februari 2007 | 02:39 WIB
Jakarta, NU Online
Mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyatakan, banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya harus dijadikan momentum untuk bersih-bersih, termasuk membersihkan korupsi dan perilaku korup lainnya.
“Kini saatnya untuk bersih-bersih, termasuk bersih-bersih dari korupsi dan perilaku korup,” kata Gus Dur di kantor DPP PKB, Kalibata, Jakarta, Kamis (8/2), saat melepas rombongan Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR RI yang akan meninjau korban banjir di sejumlah lokasi.
<>Menurut Gus Dur, banjir yang melanda ibukota dan menelan sejumlah korban jiwa dan harta tidak sekedar persoalan gejala alam, melainkan juga akibat salah urus yang disebabkan praktik korupsi dan perilaku korup.
Sementara itu Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar saat meninjau korban banjir di Bukit Duri Tanjakan, Jakarta Selatan, menyatakan setuju dengan gagasan relokasi warga yang bermukin di kawasan potensial banjir.
“Tentunya tempat relokasi tersebut tidak jauh beda dengan Jakarta. Jadi perlu dibuat semacam kota mandiri,” kata Muhaimin yang juga Wakil Ketua DPR RI tersebut.
DPR RI, katanya, saat ini juga mengintensifkan komunikasi dengan DPRD DKI. Selain itu, DPR juga meminta Pemda DKI mengalokasikan dana-dana yang sangat tidak efektif untuk difokuskan pada korban banjir.
FKB DPR RI kemarin menyerahkan bantuan berupa 5 ton beras, 1.500 box susu balita balita, 500 dus biscuit, 300 paket pakaian anak-anak, alat kebersihan, paket pakaian dalam, selimut, dan lain-lain. Bantuan senilai Rp 100 juta yang dikumpulkan dari iuran anggota FKB tersebut dilepas oleh Gus Dur selaku Ketua Dewan Syura DPP PKB. (nam/ansor/uji)
Terpopuler
1
Tanggapan Rais Syuriyah PCNU Pemalang atas Bentrok FPI dengan PWI-LS
2
Ini Doa Memasuki Bulan Shafar, Lengkap dengan Transliterasi dan Terjemahnya
3
Mustasyar PBNU Serukan Pentingnya Nahdliyin Jaga Pemahaman Islam Moderat di Masyarakat
4
PBNU Akan Luncurkan Penulisan Sejarah NU Jilid Pertama pada Peringatan Satu Abad Masehi 31 Januari 2026
5
Salah Kaprah Memaknai Uang Haram sebagai Rezeki
6
RMINU Jabar Dorong Pemprov Tindak Lanjuti Evaluasi Hibah Pesantren
Terkini
Lihat Semua